Isnin, 9 Mac 2015

Musafir Muslim





Terdapat beberapa ayat Al-Quran yang menyentuh tentang musafir atau pengembaraan. Antaranya ialah firman Allah dalam Surah Al-An'am (6: 11) yang terjemahannya: Katakanlah (Muhammad), "Jelajahilah bumi, kemudian perhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu''.

Ayat lain, firman Allah dalam surah  Surah Al-Mulk, (67: 15) yang bermaksud: “Dialah yang memjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian daripada rezekiNya. Dan hanya kepadaNyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan”.

Melalui firman Allah SWT di atas, orang-orang Islam memang digalakkan untuk pergi bermusafir atau mengembara dalam rangka untuk menambahkan keimanan kepada Allah SWT. Dalam bermusafir, nikmat pancaindera pendengaran dan penglihatan serta hati harus peka dan digunakan untuk memperakui kekuasaan dan kebesaran Allah. Betapa Allah Maha Berkuasa mengazab orang-orang yang mendustai ayat dan petunjuk Allah. Merasai pengalaman berada di tempat-tempat tertentu umpamanya melihat tinggalan sejarah Firaun di Mesir pasti tidak sama dengan sekadar mengetahui melalui pembacaan.

Semasa bermusafir, niat kita harus semata-mata untuk mendapatkan  keredhaan Allah SWT. Manusia bermusafir atas berbagai-bagai sebab antaranya melakukan amal ibadat haji atau umrah, menuntut  ilmu, mencari rezeki, berjihad atau untuk menziarahi keluarga atau sahabat. Musafir tidak seharusnya dicemarkan dengan perkara-perkara maksiat dan haram samada sebagai tujuan atau pun aktiviti semasa bermusafir.

Oleh itu, dengan berbagai-bagai manfaat dan keringananyang boleh diperolehi melalui pengembaraan atau bermusafir, mudah-mudahan kita berkeinginan untuk mencari peluang bermusafir dengan menghayati keindahan ciptaan Allah SWT di alam semesta ini. Bak kata pepatah, “jauh perjalanan luas pemandangan”. Kita juga akan merasa bersyukur akan kebesaran Allah SWT sekaligus menyedari akan kedudukan kita sebagai hamba Allah, aamin...Ya Rabb






Tiada ulasan:

Catat Ulasan